Keanekaragaman
Makhluk Hidup
Oleh: Nishae
Setiap
makhluk hidup mempunyai sifat yang sama atau berbeda dengan makhluk hidup
lainnya. Keaneka-ragaman hayati terbentuk akibat adanya keseragaman dan
keberagaman sifat atau ciri makhluk tersebut. Jadi, keanekaragaman hayati
adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen,
spesies, dan ekosistem di suatu daerah.
Penyebab
keanekaragaman hayati ada dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor luar.
Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap
morfologi (fenotipe) organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif labil
pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.
Keanekaragaman
hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman
jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu
jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu
sejenis, misal keanekaragaman gen pada manusia.
Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada perbedaan
sifat antara lain warna mata (biru, hitam, dan cokelat), ukuran tubuh, warna
kulit (hitam, putih, sawo matang, dan kuning), serta bentuk rambut (lurus,
ikal, dan keriting). Keanekaragaman sifat tersebut disebabkan oleh pengaruh
perangkat pembawa sifat yang disebut gen.
Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan
berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS Ar Ruum:
22)
Gb.
Keanekaragaman Gen pada Manusia
Semua
makhluk hidup dalam satu jenis (spesies) memiliki perangkat dasar penyusun gen
yang sama. Gen adalah substansi terkecil atau unit dasar yang membawa faktor
keturunan. Melalui gen inilah sifat-sifat dari induk diwariskan kepada
keturunannya.
Perbedaan
gen (variasi gen) pada setiap makhluk hidup mengakibatkan sifat genotipe dan
sifat fenotipe pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda.
Apa yang
mengakibatkan terjadinya keanekaragaman gen? Keanekaragaman gen dapat terjadi
akibat perkawinan antarmakhluk hidup sejenis (satu spesies). Susunan gen suatu
individu berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen
dari kedua induk tersebut akan mengakibatkan keanekaragaman individu dalam satu
spesies berupa varietas-varietas yang terjadi secara alami. Keanekaragaman gen
juga dapat terjadi secara buatan melalui perkawinan silang.
Keanekaragaman
gen secara alami dan buatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Misalnya
anggur yang biasanya ditanam di daerah dingin, kemudian ditanam di daerah panas
maka buah yang dihasilkan akan berbeda. Pada daerah dingin tanaman anggur berbuah
besar dan manis. Apabila ditanam di daerah panas, tanaman anggur berbuah kecil
dan masam.
2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat
pada makhluk hidup antarjenis (interspesies) dalam satu marga. Keanekaragaman
jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Hal ini karena perbedaan
antarspesies makhluk hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan
antarindividu dalam satu spesies, misal tumbuhan sirsak dan srikaya. Keduanya
termasuk dalam genus yang sama yaitu Annona. Namun, keduanya mempunyai
ciri-ciri fisik berbeda. Perhatikan gambar berikut!
3. Keanekaragaman Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat makhluk hidup dan lingkungan.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup melakukan hubungan timbal balik, baik
antarmakhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal
balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam ekosistem.
Apa yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem?
Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan letak
geografis. Perbedaan letak geografis ini mengakibatkan terjadinya perbedaan
iklim.
Pada iklim yang berbeda pasti terdapat perbedaan temperatur,
curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang hidup
di suatu daerah.
Indonesia memiliki kurang lebih 47 ekosistem alami yang
berbeda mulai dari ekosistem salju abadi sampai berbagai macam ekosistem hutan
dataran rendah dan padang rumput. Ada juga ekosistem danau, rawa, terumbu
karang, dan hutan bakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar